Rabu, 05 November 2014
Sabtu, 19 Juli 2014
ANALISIS PENETASAN TELUR ITIK
https://drive.google.com/file/d/0B4coe8SqL_OwUGxhcTQ2UFlhQ1k/edit?usp=sharing
Jumat, 13 Juni 2014
Budidaya Kelinci
PENGEMBANGAN TERNAK KELINCI DALAM
RANGKA MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING
Dosen Pembimbin: NOMA RIYANDI,SP
Disusun Oleh:
NAMA :
RIZAL FATIKUSURUR
NIM :
A.12.0049
KELAS :
II B
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN
(STIPER) BELITANG
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah kami
bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul "Pengembangan Ternak Kelinci Dalam Rangka
Mendukung Swasembada Daging", yang menurut kami dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mempelajari budidaya kelinci.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan
pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan
makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi
makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Belitang, Mei 2013
Penyusun
RIZAL FATIKUSURUR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………....
DAFTAR GAMBAR……………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..
A.
Latar
Belakang………………………………………………..
B.
Pokok
Permasalahan……………………………………….....
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………
A.
Sejarah
Kelinci……………………………………………….
B.
Manfaat
Daging Kelinci………………………………….......
C.
Tabel
Kadar Kolesterol dan Kadar Gazi Daging Kelinci….......
D.
Beternak
Kelinci……………………………………………...
E.
Jenis-jenis
penyakit dan Penanggulangannya….........................
F.
Panen
dan Pasca Panen………………………………….........
BAB III PENUTUP………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………...
B.
Saran……………………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Kadar Kolestrol Daging Kelinci Dibandingkan dengan
Jenis Ternak Lain…………………………………………………................................. 7
Tabel Kadar Gizi Daging Kelinci Dibandingkan dengan Ternak
Lainnya……………………………………………………....................... 8
DAFTAR GAMBAR
Cara Memegang Kelinci yang Salah……………………..................... 30
Cara Memegang Kelinci
yang Benar…………………….................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Saat
ini usaha peternakan merupakan prospek usaha yang cukup menjanjikan di sektor
perekonomian. Sektor peternakan baik di kembangkan karena tingginya permintaan
pasar akan produk peternakan terutama daging. Permintaan daging untuk konsumtif
saat ini sangat tinggi karena semakin banyaknya jumlah konsumen yang
membutuhkan asupan gizi protein yang salah satunya terdapat di daging.
Salah
satu usaha yang belum banyak di kembangkan adalah peternakan kelinci yang
peminat daging kelinci saat ini mulai naik cukup siknifikan. Daging kelinci
mulai di gemari oleh masyarakat karena teksturnya yang lembut dan dagingnya
yang tidak terlalu berbau, tidak seperti daging kambing maupun sapi.
Sektor
usaha masih belum berkembang dengan pesat, namun permintaan untuk konsumtif
daging kelinci cukup tinggi, sehingga perlu di adakan pemberdayaan peternakan
kelinci. Hal ini merupakan peluang yang bagus bagi kita untuk mengembangkan
usaha ini. Karena masih kurangnya peternakan kelinci, namun tingginya akan
permintaan konsumtif daging kelinci ini sehingga kita dapat memanfaatkan untuk
membuka usaha dalam bidang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat daging kelinci untuk
kesehatan?
2. Bagaimana cara memelihara kelinci?
3. Mengapa daging kelinci lebih bagus
gizinya dari pada daging sapi atau yang lainnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kelinci
Kelinci merupakan
hewan mamalia, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Kelinci liar sudah
ada sejak zaman dahulu di Afrika hingga daratan Eropa. Manusia primitif
menggunakan kelinci sebagai hewan buruan utama untuk memenuhi kebutuhan akan
makanan sehari-hari. Pada masa itu kelinci liar populasinya banyak dan mudah
ditemui untuk diburu.
Berdasarkan
catatan sejarah kelinci berasal dari Phoenicians
(3.000 SM), ketika itu seorang pelaut menemukan kelinci disuatu tempat yang
dinamakan “land of the seraphs” yaitu sebuah daerah yang sekarang
dikenal dengan nama spanyol.
Cerita kelinci
selanjutnya tercatat pada masa romawi, dimana Roma ketika itu merupakan sebuah
kerajaan dengan kekuatan militer yang luar biasa. Di jaman itu kelinci
digunakan untuk memberi makan tentara. Kelinci berasal dari famili leporidae.
Mereka menyebut kelinci ini dengan nama Leporaria.
Ø Sejarah Kelinci Abad Pertengahan
Ketika
biara-biara mulai memelihara Leporaria. Ras ini merupakan ras kelinci liar
pertama di Eropa dengan kecenderungan berwarna gelap. Dijaman ini sudah
terlihat ras-ras kelinci baru dengan bentuk badan dan warna yang berbeda.
Dikatakan pada masa ini bahwa bangsawan sudah mulai menjadikan kelinci sebagai
peliharaan.
Kelinci
diperkenalkan ke Britania Raya pasa abad ke-13. Pada abad ke-16 Ratu Elizabeth,
memberi nama sebuah pulau dengan sebutan Rabbit Islands, pulau di danau dan
sungai di mana kelinci bisa berkembang biak. Saat ini ada lebih dari 800
pulau kelinci di lautan dan danau di dunia.
Ø Persebaran Kelinci Keseluruh dunia
Setelah manusia
berimigrasi ke berbagai pelosok benua baru, kelinci pun turut menyebar ke berbagai
pelosok benua baru, seperti Amerika, Australia, dan Asia. Hampir setiap negara
di dunia memiliki ternak kelinci. Kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh relatif
tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia.
Sejarah kelinci
pindah pada abad ke-17 dan ke 18 ketika penjelajah dunia mengambil kelinci
Eropa ke Negara asing. Antara lain Kapten James Cook yang pertama kali membawa
kelinci ke Australia di 1770 ini.
Selama
zaman Victoria abad ke-19, sebagai Revolusi Industri membawa orang-orang dari
pertanian dan masuk ke daerah perkotaan, menjadi populer di kalangan kelas
menengah atas untuk menjadikan kelinci sebagai hewan peliharaan. Bisnis muncul
yang melayani kepemilikan kelinci, dan mereka dipromosikan kelinci dengan
mengasosiasikan kelinci dengan anak-anak dan kepolosan. Adanya penyebaran
kelinci menimbulkan sebutan berbeda, di Eropa disebut rabbit, di Indonesia
disebut kelinci, sementara di Jawa disebut trewelu.
Asal kata kelinci
berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak
kelinci". Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula
mengenali kelinci saat masa kolonial. Padahal di Pulau Sumatera ada satu
spesies asli Kelinci Sumatera ( Nesolagus netscheri ) yang baru
ditemukan pada tahun 1972.
Ø Kelinci di Indonesia
Dari catatan
sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari
Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Kelinci
lokal dari Indonesia yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelici
sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di
hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu
kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat kelinci
jawa dewasa bisa mencapai 4 kg.
Sedangkan kelinci
Sumatera, merupakan satu-satunya kelinci asli Indonesia. Habitatnya adalah
hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna
bulunya kelabu cokelat kekuningan.
Ø Klasifikasi
Kelinci
Menurut
sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp
B. Manfaat Daging Kelinci
Daging kelinci mempunyai banyak sekali
manfaatnya, antara lain:
1. Menurunkan kolesterol
2. Mengobati penyakit jantung
3. Untuk Diet
4. Untuk mengobati berbagai macam
capek.
5. Dapat mengatasi kemandulan
6. Meningkatkan kesuburan
7. Obat asma dll
C. Tabel Kadar Kolesterol dan Kadar Gizi
Daging Kelinci
Tabel
Kadar Kolesterol Daging Kelinci Dan Jenis Ternak Lainnya
Jenis Daging
|
Kadar Kolesterol (Asam Lemak)
|
|
Jenuh (%)
|
Tak Jenuh (%)
|
|
Kelinci
|
39
|
61
|
Ayam
|
34
|
66
|
Itik
|
30
|
70
|
Kambing
|
61
|
39
|
Domba
|
59
|
41
|
Sapi
|
50
|
50
|
Tabel Kadar Gizi Daging Kelinci
dibandingkan dengan Ternak Lainnya
Jenis Daging
|
Protein (%)
|
Lemak (%)
|
Kadar Air (%)
|
Kadar Kalori (%)
|
Kelinci
|
20,8
|
10,2
|
67,9
|
7,3
|
Ayam
|
20,0
|
11,0
|
67,6
|
7,5
|
Anak sapi
|
18,8
|
14,0
|
66,0
|
8,4
|
Kalkun
|
20,1
|
28,0
|
58,3
|
10,9
|
Sapi
|
16,3
|
22,0
|
55,0
|
13,3
|
Domba
|
15,7
|
27,7
|
55,8
|
13,1
|
Babi
|
11,9
|
40,0
|
42,0
|
18,9
|
D.
Beternak
Kelinci
Ø Tips-tips memelihara kelinci yang
baik:
·
Membeli
kelinci minimal 2 bulan, jangan kurang dari 2 bulan.
·
Kandangnya
harus 2x lebih besar dari kelincinya.
·
Kandangnya
harus bersih dan selalu dirawat.
·
Memandikan
kelinci sebulan 2x dapat menjadikan kelinci terlihat bagus bulu-bulunya.
·
Makanan
kelinci boleh sayur-sayuran, tetapi jangan sayuran segar (fresh) karena kadar
airnya tinggi, kangkung juga mengandung gas yang tinggi menyebabkan kelinci
mudah kembung. Kalau sudah kembung biasanya kelinci cepat mati.
·
Makanan
berupa pelet juga boleh diberikan untuk kelinci.
·
Memberi
makan kelinci sebaiknya 3x sehari, karena kelinci aktif dimalam hari tambahkan
sedikit porsinya untuk dimalam hari.
·
Kelinci
boleh minum, apalagi kalau makannya pelet itu harus diberi minum karena kalau
tidak, ia tidak ada asupan minum. Semua binatang butuh minum.
·
Sisir
bulu kelinci agar tidak menggimbal dan terlihat bagus.
·
Jika
kuku keiinci sudah panjang, boleh digunting.
·
Biarkan
kelinci bermain diluar kandang, karena itu bisa membuat kelinci senang dan
sehat.
Ø Persaratan Lokasi
Dekat
sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara
bising dan terlindung dari predator.
Ø Pedoman Teknis
Budidaya Kelinci
Yang
perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang
sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
- Penyiapan
Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
- Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
- Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
- Kandang
battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor
dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat),
Pyramidal Battery (susun piramid).
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan. - Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.
Pemilihan
bibit dan calon induk
- Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
- Perawatan
Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar. - Sistem
Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu: - In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
- Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
- Pure Line
Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru
yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
perpaduan 2 keunggulan bibit. - Reproduksi
dan Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
- Proses
Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor. - Pemeliharaan
- Sanitasi
dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit. - Pengontrolan
Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit. - Perawatan
Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya. - Pemberian
Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya. - Pemeliharaan
Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit
dibersihkan dengan kreolin/lysol.
E. Jenis-jenis Penyakit dan Penanggulangannya
Ø Luka
Penyebab : macam luka disini karena digigit
tikus, kucing , anjing atau terkena benda tajam lainnya.
Pencegahan : tempatkan kelinci pada tempat yang aman dari gangguan predator (tikus, kucing atau anjing dan benda tajam).
Pengobatan : bersihkan luka dengan air hangat , cukur bulu sekitar luka. Untuk mematikan bakteri pada luka menggunakan rivanol atau garam. Kemudian diberikan obat merah/betadine dengan merata.
Pencegahan : tempatkan kelinci pada tempat yang aman dari gangguan predator (tikus, kucing atau anjing dan benda tajam).
Pengobatan : bersihkan luka dengan air hangat , cukur bulu sekitar luka. Untuk mematikan bakteri pada luka menggunakan rivanol atau garam. Kemudian diberikan obat merah/betadine dengan merata.
Ø Radang Mata ( Kornea Mata )
Penyebab : infeksi karena kornea mata terkena
benda tajam dan kekurangan vitmin A sehingga berakibat tekanan pada gigi yang
berakibat mata berair
Pencegahan : Pastikan kelinci berada pada kandang yang aman dan nyaman dari benda tajam, cek kualitas rumput sebelum dikasihkan ke kelinci (pastikan rumput yang aman untuk dikosumsi)
Pengobatan : Pemberian obat yang mengandung Cephalexin Sismetik atau Cephalonium Topical, Obat salep mata topical.
Pencegahan : Pastikan kelinci berada pada kandang yang aman dan nyaman dari benda tajam, cek kualitas rumput sebelum dikasihkan ke kelinci (pastikan rumput yang aman untuk dikosumsi)
Pengobatan : Pemberian obat yang mengandung Cephalexin Sismetik atau Cephalonium Topical, Obat salep mata topical.
Ø Tungau Telinga ( telinga berkerak dan bau )
Penyebab : Telinga muncul kerak bewarna coklat
dan cairan berbau yang ditandai sebelumnya muncul bintik merah muda dan kelinci
menggaruk-garuk telinga terus. Penyait ini dapat cepat menular dikarenakan
binatang kecil yang namanya tungau
Pencegahan : (1) Pastikan kandang bersih, tidak becek dan lembab , (2) Tempat pakan dan minum harus bersih , pakan berair mudah menimbulkan tungau, (3) Kurangi kepadatan kandang koloni, (4) Pisahkan kelinci sakit supaya kelinci yang sehat supaya tidak tertular
Pengobatan : bersihkan telinga dengan air hangat dengan kain bersih dan oleskan minyak kelapa yang asli jangan bekas , atau obat lain dapat memakai pinisilin , atau antibiotik yang model injek ( lihat label " obat dan vitamin kelinci ")
Pencegahan : (1) Pastikan kandang bersih, tidak becek dan lembab , (2) Tempat pakan dan minum harus bersih , pakan berair mudah menimbulkan tungau, (3) Kurangi kepadatan kandang koloni, (4) Pisahkan kelinci sakit supaya kelinci yang sehat supaya tidak tertular
Pengobatan : bersihkan telinga dengan air hangat dengan kain bersih dan oleskan minyak kelapa yang asli jangan bekas , atau obat lain dapat memakai pinisilin , atau antibiotik yang model injek ( lihat label " obat dan vitamin kelinci ")
Ø Jamur Kulit
Penyebab : jamur di tandai pada kulit berwarna
bintik - bintik merah dan bulu menebal kusut. Hal ini dikarenakan kandang yang
kotor.
Pencegahan : Kandang harus bersih.
Pengobatan : Dibersihkan bagian yang terkena jamur dan cukur bulunya. sebelum dikasih obat salep kulit yang luka sebaiknya diobati dengan obat merah/yodium
Pencegahan : Kandang harus bersih.
Pengobatan : Dibersihkan bagian yang terkena jamur dan cukur bulunya. sebelum dikasih obat salep kulit yang luka sebaiknya diobati dengan obat merah/yodium
Ø Bisul
Penyebab : Darah kotor yang tersumbat atau
infeksi kulit berupa benjolan yang membesar didalmnya berisi nanah dan terasa
panas.
Pencegahan : Kebersihan kandang , tempat makan dan minum menjadi syarat mutlak.
Pengobatan :( 1 ) Tumbuk beberapa daun sosor bebek, saring airnya dan dicampur madu diminumkan, ( 2 ) cara ke dua ;daun lidah buaya dikupas kulitnya, dilumatkan tambah sedikit garam dan ditempelkan pada bisul , ( 3 ) cara ketiga ;bila cukup matang, bedah secara pelan-pelan sampai darah kotor keluar dan berikan obat merah
Pencegahan : Kebersihan kandang , tempat makan dan minum menjadi syarat mutlak.
Pengobatan :( 1 ) Tumbuk beberapa daun sosor bebek, saring airnya dan dicampur madu diminumkan, ( 2 ) cara ke dua ;daun lidah buaya dikupas kulitnya, dilumatkan tambah sedikit garam dan ditempelkan pada bisul , ( 3 ) cara ketiga ;bila cukup matang, bedah secara pelan-pelan sampai darah kotor keluar dan berikan obat merah
Ø Tengeng ( Kepala kelinci miring/bengkok
sebelah karena saraf )
Penyebab : ( 1 ) karena radang telinga
ditandai dengan nyeri, demam, hilangnya pedengaran, telinga mendenging dan
pusing , ( 2 ) kuman yang menyerang saraf kelinci . Dua hal itu berakibat
kehilangan keseimbangan kepala, goncangan kepala secara tiba-tiba dan
kekurangan makan.
Pencegahan : Memberi pola makan yang baik.
Pengobatan : Pemberian antibiotik sesuai takaran.
Pencegahan : Memberi pola makan yang baik.
Pengobatan : Pemberian antibiotik sesuai takaran.
Ø Kanibal ( induk kelinci memakan anaknya yang
baru dilahirkan )
Penyebab : (1) Kurang amannya kandang dari
gangguan tikus,kucing, anjing atau banyak dikunjungi orang, (2) Pola makan yang
buruk dimasa kehamilan hingga melahirkan. Dua hal diatas dikarenakan induk
kelinci merasa cemas dan takut kalau anaknya setelah lahir tidak bisa hidup
dengan baik atau anak kelinci tidak aman
Pencegahan : (1) Kandang induk hamil dibauat min ukuran 60 x 70 cm , dan kotak melahirkan dibuat ukuran 30 x 30 cm , (2) Pakan standar dan bergizi, (3) Air minum selama kehamilan, melahirkan dan menyusui harus terjamin , jika perlu tambah vitamin , (4) Kandang aman dari ancaman tikus, kucing, ular maupun anjing, (5) Induk hamil yang mau melahirkan hindarkan terlalu banyak dikunjungi orang banyak, kecuali yang merawat tiap hari , (6) kebersihan kandang terjamin.
Pencegahan : (1) Kandang induk hamil dibauat min ukuran 60 x 70 cm , dan kotak melahirkan dibuat ukuran 30 x 30 cm , (2) Pakan standar dan bergizi, (3) Air minum selama kehamilan, melahirkan dan menyusui harus terjamin , jika perlu tambah vitamin , (4) Kandang aman dari ancaman tikus, kucing, ular maupun anjing, (5) Induk hamil yang mau melahirkan hindarkan terlalu banyak dikunjungi orang banyak, kecuali yang merawat tiap hari , (6) kebersihan kandang terjamin.
Ø Stres
Penyebab : (1) Kelinci sakit tanpa pengobatan,
(2) Lingkungan yang berisik misal : berisik kendaraan, suara anjing gagak,
banyaknya manusia , (3)Kelinci tidak diberikan kasih sayang / dielus-elus, (4)
kandang kelinci sempit atau koloni kelinci terlalu banyak, (5) Pakan dan minum
kualitasnya buruk , (6) Suhu dibawah 15 derajat atau diatas 26 derajat, (7)
Perjalanan jauh tanpa perhatian
Akibat Stres : Kelinci mengalami gagal jantung/kematian langsung, asam lambung, sakit gigi, metabolisme karbohidrat pada usus terganggu, gagal hati/kematian langsung
Pengobatan : (1) Berikan Analgesik /penghilang rasa sakit, (2) berikan belaian kasih sayang dan jauhkan gangguan dari tikus, kucing, anjing atau kunjungan banyak orang, (3) Hindarkan lampu terang, sinar matahari dan bau menyengat, berikan ketenangan, (4) Berikan rumput yang berkualitas bagus.
Akibat Stres : Kelinci mengalami gagal jantung/kematian langsung, asam lambung, sakit gigi, metabolisme karbohidrat pada usus terganggu, gagal hati/kematian langsung
Pengobatan : (1) Berikan Analgesik /penghilang rasa sakit, (2) berikan belaian kasih sayang dan jauhkan gangguan dari tikus, kucing, anjing atau kunjungan banyak orang, (3) Hindarkan lampu terang, sinar matahari dan bau menyengat, berikan ketenangan, (4) Berikan rumput yang berkualitas bagus.
Ø Radang Payudara ( Mastitis )
Penyebab : Hal ini ditandai dengan
peradangan/pembengkakan pada payudara dengan warna kebiru-biruan ,tidak nafsu
makan, pandangan hampa dan demam sampai 40 derajat lebih . Penyebabnya karena
bakteri yang merusak jaringan puting susu, bakteri ini muncul karena kebersihan
kandang dan kotak anak kelinci kondisinya buruk
Pencegahan : Kebersihan kandang dan kotak kelinci syarat mutlak yang harus dipenuhi
Pengobatan : (1) Bersihakan puting dengan air hangat, lap dengan cairan alkohol atau rivanol, pemberian obat disaat pagi hari dan pisahkan dengan anaknya , dan masukkan kembali pada saat sore hari , ( 2 ) pemberian anibiotik sesuai dengan takarannya
Pencegahan : Kebersihan kandang dan kotak kelinci syarat mutlak yang harus dipenuhi
Pengobatan : (1) Bersihakan puting dengan air hangat, lap dengan cairan alkohol atau rivanol, pemberian obat disaat pagi hari dan pisahkan dengan anaknya , dan masukkan kembali pada saat sore hari , ( 2 ) pemberian anibiotik sesuai dengan takarannya
Ø Penyakit koksidiosis
Salah satu kendala beternak kelinci yaitu
penyakit koksidiosis, merupakan penyakit yang menyerang kelinci terutama umur
muda (5-8minggu) sedang kelinci dewasa cenderung karier. Pada kelinci terdapat
dua bentuk koksidiosis, yakni koksidiosis intestinal dan koksidiosis
hati.Mortalitas 50 sampai 100%. Kasus banyak bersifat subklinis. Pada kasus
klinis gejala yang nampak adalah: pembesaran abdomen, nafsu makan menurun,
berat badan menurun, ikterus dan mencret. Pada kesempatan ini akan memaparkan
etiologi, siklus hidup dan upaya penanggulangannya.
Ø Kembung
Penyakit ini sering menyerang anakan dibawah 2
bulan dan indukan yang hamil atau menyusui, apabila tidak ada penaganan yang
cepat akan berakibat pada kematian.
Beberapa penyebab terjadinya kembung antara lain :
1. Kelinci mengalami asam lambung dan gas masuk ke dalam perut dan tidak bisa dikendalikan
2. Peralihan musim, dimana kelinci mengalami perut kosong
3. Pola makan tidak teratur dan kekurangan air minum
4. Perjalanan jauh yang menimpa anakan kelinci umur dibawah 2 bulan ,tanpa perhatian dalam makanan
5. Stress akibat kalah dominasi dari kelinci lain, ini akibat kelinci dalam kolono dengan ukuran dan usia yang berbeda sehingga kelinci yang kalah bersaing dalam makan berpotensi terjadi kembung
Kelinci yang kembung kelihatan malas makan dan cuek dengan lingkungan sekitar, tatapan mata kosong kedepan ,kaki depan menjulur kedepan , badan membungkuk dan perut membesar dengan kepala-kepala bergerak-gerak menahan sakit. Bila kembung semakin akut biasanya gigi bunyi gemertak karena menahan sakit.
Ada 2 hal yang perlu diperhatiakn dalam melihat kelinci kembung, agar tidak salah pengobatannya :
1. Kelinci kembung terkandang ditandai berak/mencret cair bewarna biru kehijauan dan bau. 2 hari berak hilang dan biasanya kiata beranggapan bahwa kelinci sembuh dari mencret, tapi tiba-tiba perut kelinci menggelembung besar
2. Kelinci kembung tanpa ditandai berak/mencret bahkan seharian kelinci tidak keluar kotoran dan tiba-tiba perut menggelembung/membesar.
Pengobatan untuk penyakit kembung :
1. Untuk tindakan darurat sebaiknya memberikan pupus jambu, pupus pisang disertai garam secukupnya
2. Untuk secara oral kita dapat menggunakan arang batok kelapa
3. Pemberian antibiotik anti stess dengan merk Introvit, Enrofloxacin ( contoh norit )
Beberapa penyebab terjadinya kembung antara lain :
1. Kelinci mengalami asam lambung dan gas masuk ke dalam perut dan tidak bisa dikendalikan
2. Peralihan musim, dimana kelinci mengalami perut kosong
3. Pola makan tidak teratur dan kekurangan air minum
4. Perjalanan jauh yang menimpa anakan kelinci umur dibawah 2 bulan ,tanpa perhatian dalam makanan
5. Stress akibat kalah dominasi dari kelinci lain, ini akibat kelinci dalam kolono dengan ukuran dan usia yang berbeda sehingga kelinci yang kalah bersaing dalam makan berpotensi terjadi kembung
Kelinci yang kembung kelihatan malas makan dan cuek dengan lingkungan sekitar, tatapan mata kosong kedepan ,kaki depan menjulur kedepan , badan membungkuk dan perut membesar dengan kepala-kepala bergerak-gerak menahan sakit. Bila kembung semakin akut biasanya gigi bunyi gemertak karena menahan sakit.
Ada 2 hal yang perlu diperhatiakn dalam melihat kelinci kembung, agar tidak salah pengobatannya :
1. Kelinci kembung terkandang ditandai berak/mencret cair bewarna biru kehijauan dan bau. 2 hari berak hilang dan biasanya kiata beranggapan bahwa kelinci sembuh dari mencret, tapi tiba-tiba perut kelinci menggelembung besar
2. Kelinci kembung tanpa ditandai berak/mencret bahkan seharian kelinci tidak keluar kotoran dan tiba-tiba perut menggelembung/membesar.
Pengobatan untuk penyakit kembung :
1. Untuk tindakan darurat sebaiknya memberikan pupus jambu, pupus pisang disertai garam secukupnya
2. Untuk secara oral kita dapat menggunakan arang batok kelapa
3. Pemberian antibiotik anti stess dengan merk Introvit, Enrofloxacin ( contoh norit )
Ø Diare
Penyakit ini sering kita sebut mencret.
Kelinci yang mengalami mencret dapat sembuh dan dapt juga mengalami kematian.
Apabila kita tidak menangani secara tepat maka akan berakibat pada kematian
pada kelinci. Agar kita tepat dan cepat bertindak menangani penyakit ini, kita
harus mengetahui jenis diare/mencret yang dialami pada kelinci.
Ada beberapa jenis daire yang sering menyerang kelinci :
1. Diare Biasa dengan kotoran normal dan konsisten
Gejala : kotoran normal dan tidak dimakan kelinci dengan kondisi fases keras dan kondisi kelinci selera makannya bagus.
Penyebab : Kegemukan, sakit gigi, Rematik, Radang sendi, penyakit kulit disekitar selakangan.
2. Diare biasa dengan kotoran lembut, cair dan konsisten
Gejala : kotoran lembut tidak dimakan dengan kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci bagus.
Penyebab : Perubahan makanan, tidak ada serat makan, pakan terlalu berair, stress.
Ada beberapa jenis daire yang sering menyerang kelinci :
1. Diare Biasa dengan kotoran normal dan konsisten
Gejala : kotoran normal dan tidak dimakan kelinci dengan kondisi fases keras dan kondisi kelinci selera makannya bagus.
Penyebab : Kegemukan, sakit gigi, Rematik, Radang sendi, penyakit kulit disekitar selakangan.
2. Diare biasa dengan kotoran lembut, cair dan konsisten
Gejala : kotoran lembut tidak dimakan dengan kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci bagus.
Penyebab : Perubahan makanan, tidak ada serat makan, pakan terlalu berair, stress.
3. Kokidiasis
Gejala : kelinci mengalami diare bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi banyak. Hal ini berakibat kelinci jadi pendiam, berat badan menurun.
Penyebab : parasit eimera , parasit ini muncul dikarenakan tempat yang sesak, kotor dan lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan . Kelinci yang terinfeksi mengalami Oosista ( ini menyerang anakan kelinci diatas 21 hari dikarenakan kandang yang jorok pada waktu penggantian musim )
Pencegahan : (1) Kandang harus bersih dari kotoran sekecil apapun, (2) Kandang tidak boleh kotor, basah dan lembab pada musim kemarau, (3) Pindahkan kelinci ke kandang yang lain dan kandang diberi vaksin setiap sudut sampai bersih
Pengobatan : (1) Untuk kelinci yang nafsu makannya baik, berikan obat sulpha khususu hewan dan berikan makanan yang bergizi , (2) Obat pediatric suspensian produk trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis, (3)Obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh. Tumbuk daun-daun tersebut dan peras , diambil airnya dicampur dengan garam dan madu dengan air hangat. Berikan secara oral ke mulut kelinci dengan suntikan ( tanpa jarum)
Gejala : kelinci mengalami diare bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi banyak. Hal ini berakibat kelinci jadi pendiam, berat badan menurun.
Penyebab : parasit eimera , parasit ini muncul dikarenakan tempat yang sesak, kotor dan lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan . Kelinci yang terinfeksi mengalami Oosista ( ini menyerang anakan kelinci diatas 21 hari dikarenakan kandang yang jorok pada waktu penggantian musim )
Pencegahan : (1) Kandang harus bersih dari kotoran sekecil apapun, (2) Kandang tidak boleh kotor, basah dan lembab pada musim kemarau, (3) Pindahkan kelinci ke kandang yang lain dan kandang diberi vaksin setiap sudut sampai bersih
Pengobatan : (1) Untuk kelinci yang nafsu makannya baik, berikan obat sulpha khususu hewan dan berikan makanan yang bergizi , (2) Obat pediatric suspensian produk trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis, (3)Obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh. Tumbuk daun-daun tersebut dan peras , diambil airnya dicampur dengan garam dan madu dengan air hangat. Berikan secara oral ke mulut kelinci dengan suntikan ( tanpa jarum)
4. Mucoid Enteropathy
Gejala : tidak ada fases keras , diare dan lendir bercampur, tidak ada fases yang keluar pada tahap berikutnya. Ciri-cirinya : perut kembung, badan membungkuk, pediam dan perut bersuara gemerutuk
Penyebab : kelinci mengalami stress karena kondisi lingkungan yang tidak baik, udara terlalu panas, peralihan cuaca yang mendadak, perjalanan jauh, ancaman hewan buas, dan kelinci kalah dominan di satu kandang koloni. Kasus ini sering menimpa kelinci dibawah 2 bulan dan indukan kelinci yang menyusui.
Pengobatan : Sebelum terjadinya penyakit ini alangkah baiknya dilakukan pencegahan terlebih dahulu. Untuk pengobatan baiknya dilakukan pengobatan secara alami seperti penanganan kokidiasis atau juga seperti penanganan penyakit kembung.
Gejala : tidak ada fases keras , diare dan lendir bercampur, tidak ada fases yang keluar pada tahap berikutnya. Ciri-cirinya : perut kembung, badan membungkuk, pediam dan perut bersuara gemerutuk
Penyebab : kelinci mengalami stress karena kondisi lingkungan yang tidak baik, udara terlalu panas, peralihan cuaca yang mendadak, perjalanan jauh, ancaman hewan buas, dan kelinci kalah dominan di satu kandang koloni. Kasus ini sering menimpa kelinci dibawah 2 bulan dan indukan kelinci yang menyusui.
Pengobatan : Sebelum terjadinya penyakit ini alangkah baiknya dilakukan pencegahan terlebih dahulu. Untuk pengobatan baiknya dilakukan pengobatan secara alami seperti penanganan kokidiasis atau juga seperti penanganan penyakit kembung.
Ø Kudis
Penyebab:
Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
Ø Eksim
Penyebab: kotoran
yang menempel di kulit.
Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
Ø Penyakit kulit
kepala
Penyebab: jamur.
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
Ø Pilek
Penyebab: virus.
Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
Ø Radang paru-paru
Penyebab: bakteri
Pasteurella multocida.
Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
Ø Berak darah
Penyebab:
protozoa Eimeira.
Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
F. Panen
dan Pasca Panen
Ø Panen
- Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu - Hasil
Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk
3.
Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.
·
Cara Memegang
Kelinci yang Salah
Cara memegang kelinci yang
salah
|
|
Sebagian orang
beranggapan, untuk memegang kelinci adalah dengan memegang telinganya. Telinga
kelinci yang panjang membuat sebagian orang berasumsi bahwa telinga tersebut
memang diperuntukkan untuk dipegang. Namun, cara ini adalah cara yang tidak
benar. Telinga kelinci memiliki banyak pembuluh darah halus yang akan mudah
putus jika dilakukan penarikan. Jika hal ini terjadi, maka ini akan sangat
menyakiti kelinci tersebut. Dan, jika cara ini dilakukan berulang-ulang, maka
tentunya ini adalah bentuk penyiksaan dan akan mengakibatkan kematian pada
seekor kelinci.
·
Cara Memegang Kelinci yang Benar
·
untuk kelinci anakan/kelinci kecil, dapat
dilakukan dengan satu tangan yakni dengan memegang bagian perutnya secara
hati-hati.
·
sedangkan untuk kelinci jenis sedang, dapat
dilakukan dengan dua tangan dimana satu tangan memegang tengkuknya dan tangan
satu lagi memegang bagian bawahnya.
·
untuk kelinci jenis besar/giant, dilakukan
dengan cara dibopong, dimana satu tangan tetap memegang bagian tengkuk kelinci
tersebut. Cara ini harus dilakukan dengan hati-hati, terutama untuk kelinci
yang kurang penurut, sebab bisa saja kelinci berontak dan mencakar tangan.
Ø Pascapanen
- Stoving
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus. Pemberian minum tetap . - Pemotongan
Pemotongan dapat dengan 3 cara: - Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih.
- Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara ini kurang baik.
- Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.
- Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci digantung. - Pengeluaran
Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas. - Pemotongan
Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-52%.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelinci
merupakan salah satu hewan yang digemari, karena keimutannya, jenisnya, dan
juga bulunya. Selain untuk peluang bisnis dan penelitian manfaat kelinci untuk
kesehatan juga sangat banyak, antara lain:
1. Menurunkan kolesterol
2. Mengobati penyakit jantung
3. Untuk Diet
4. Untuk mengobati berbagai macam
capek.
5. Dapat mengatasi kemandulan
6. Meningkatkan kesuburan
7. Obat asma dll
B. Saran
Kami
adalah insan yang mempunyai sifat lemah dan bodoh mungkin banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini, maka kami minta kritik dan saran
yang sifatnya membangun, agar kami bisa mengetahui letak kesalahannya
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)