Sabtu, 19 Juli 2014

Jumat, 13 Juni 2014

Budidaya Kelinci


PENGEMBANGAN TERNAK KELINCI DALAM RANGKA MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING

Dosen Pembimbin: NOMA RIYANDI,SP

Disusun Oleh:
NAMA            : RIZAL FATIKUSURUR
NIM                : A.12.0049
KELAS            : II B


SEKOLAH TINGGI PERTANIAN
(STIPER) BELITANG
2013


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Pengembangan Ternak Kelinci Dalam Rangka Mendukung Swasembada Daging", yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari budidaya kelinci.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Belitang, Mei 2013
        Penyusun
RIZAL FATIKUSURUR


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………....
DAFTAR GAMBAR……………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..
     A.    Latar Belakang………………………………………………..
     B.    Pokok Permasalahan……………………………………….....
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………
     A.    Sejarah Kelinci……………………………………………….
     B.    Manfaat Daging Kelinci………………………………….......
     C.    Tabel Kadar Kolesterol dan Kadar Gazi Daging Kelinci….......
     D.   Beternak Kelinci……………………………………………...
     E.     Jenis-jenis penyakit dan Penanggulangannya….........................
     F.     Panen dan Pasca Panen………………………………….........
BAB III PENUTUP………………………………………………
     A.    Kesimpulan…………………………………………………...
     B.    Saran……………………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA




DAFTAR TABEL

Tabel Kadar Kolestrol Daging Kelinci Dibandingkan dengan Jenis Ternak Lain…………………………………………………................................. 7
Tabel Kadar Gizi Daging Kelinci Dibandingkan dengan Ternak Lainnya……………………………………………………....................... 8










DAFTAR GAMBAR

Cara Memegang Kelinci yang Salah……………………..................... 30
Cara Memegang Kelinci yang Benar…………………….................... 31









BAB I
PENDAHULUAN

     A.    Latar Belakang
Saat ini usaha peternakan merupakan prospek usaha yang cukup menjanjikan di sektor perekonomian. Sektor peternakan baik di kembangkan karena tingginya permintaan pasar akan produk peternakan terutama daging. Permintaan daging untuk konsumtif saat ini sangat tinggi karena semakin banyaknya jumlah konsumen yang membutuhkan asupan gizi protein yang salah satunya terdapat di daging.
Salah satu usaha yang belum banyak di kembangkan adalah peternakan kelinci yang peminat daging kelinci saat ini mulai naik cukup siknifikan. Daging kelinci mulai di gemari oleh masyarakat karena teksturnya yang lembut dan dagingnya yang tidak terlalu berbau, tidak seperti daging kambing maupun sapi.
Sektor usaha masih belum berkembang dengan pesat, namun permintaan untuk konsumtif daging kelinci cukup tinggi, sehingga perlu di adakan pemberdayaan peternakan kelinci. Hal ini merupakan peluang yang bagus bagi kita untuk mengembangkan usaha ini. Karena masih kurangnya peternakan kelinci, namun tingginya akan permintaan konsumtif daging kelinci ini sehingga kita dapat memanfaatkan untuk membuka usaha dalam bidang ini.

     B.    Rumusan Masalah
1.      Apa manfaat daging kelinci untuk kesehatan?
2.      Bagaimana cara memelihara kelinci?
3.      Mengapa daging kelinci lebih bagus gizinya dari pada daging sapi atau yang lainnya?




BAB II
PEMBAHASAN
        A.    Sejarah Kelinci
Ø  Sejarah Kuno Kelinci
Kelinci merupakan hewan mamalia, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Kelinci liar sudah ada sejak zaman dahulu di Afrika hingga daratan Eropa. Manusia primitif menggunakan kelinci sebagai hewan buruan utama untuk memenuhi kebutuhan akan makanan sehari-hari. Pada masa itu kelinci liar populasinya banyak dan mudah ditemui untuk diburu.
Berdasarkan catatan sejarah kelinci berasal dari Phoenicians (3.000 SM), ketika itu seorang pelaut menemukan kelinci disuatu tempat yang dinamakan “land of the seraphs” yaitu sebuah daerah yang sekarang dikenal dengan nama spanyol.
Cerita kelinci selanjutnya tercatat pada masa romawi, dimana Roma ketika itu merupakan sebuah kerajaan dengan kekuatan militer yang luar biasa. Di jaman itu kelinci digunakan untuk memberi makan tentara. Kelinci berasal dari famili leporidae. Mereka menyebut kelinci ini dengan nama Leporaria.
Ø  Sejarah Kelinci Abad Pertengahan
Ketika biara-biara mulai memelihara Leporaria. Ras ini merupakan ras kelinci liar pertama di Eropa dengan kecenderungan berwarna gelap. Dijaman ini sudah terlihat ras-ras kelinci baru dengan bentuk badan dan warna yang berbeda. Dikatakan pada masa ini bahwa bangsawan sudah mulai menjadikan kelinci sebagai peliharaan.
Kelinci diperkenalkan ke Britania Raya pasa abad ke-13. Pada abad ke-16 Ratu Elizabeth, memberi nama sebuah pulau dengan sebutan Rabbit Islands, pulau di danau dan sungai di mana kelinci bisa berkembang biak.  Saat ini ada lebih dari 800 pulau kelinci di lautan dan danau di dunia.
Ø  Persebaran Kelinci Keseluruh dunia
Setelah manusia berimigrasi ke berbagai pelosok benua baru, kelinci pun turut menyebar ke berbagai pelosok benua baru, seperti Amerika, Australia, dan Asia. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci. Kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia.
Sejarah kelinci pindah pada abad ke-17 dan ke 18 ketika penjelajah dunia mengambil kelinci Eropa ke Negara asing. Antara lain Kapten James Cook yang pertama kali membawa kelinci ke Australia di 1770 ini.
Selama zaman Victoria abad ke-19, sebagai Revolusi Industri membawa orang-orang dari pertanian dan masuk ke daerah perkotaan, menjadi populer di kalangan kelas menengah atas untuk menjadikan kelinci sebagai hewan peliharaan. Bisnis muncul yang melayani kepemilikan kelinci, dan mereka dipromosikan kelinci dengan mengasosiasikan kelinci dengan anak-anak dan kepolosan. Adanya penyebaran kelinci menimbulkan sebutan berbeda, di Eropa disebut rabbit, di Indonesia disebut kelinci, sementara di Jawa disebut trewelu.
Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial. Padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli Kelinci Sumatera  ( Nesolagus netscheri ) yang baru ditemukan pada tahun 1972.
Ø  Kelinci di Indonesia
Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Kelinci lokal dari Indonesia yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg.
Sedangkan kelinci Sumatera, merupakan satu-satunya kelinci asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.
Ø  Klasifikasi Kelinci
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp

     B.    Manfaat Daging Kelinci
Daging kelinci mempunyai banyak sekali manfaatnya, antara lain:
1. Menurunkan kolesterol
2. Mengobati penyakit jantung
3. Untuk Diet
4. Untuk mengobati berbagai macam capek.
5. Dapat mengatasi kemandulan
6. Meningkatkan kesuburan
7. Obat asma dll


     C.    Tabel Kadar Kolesterol dan Kadar Gizi Daging Kelinci

 Tabel Kadar Kolesterol Daging Kelinci Dan Jenis Ternak Lainnya

Jenis Daging
Kadar Kolesterol (Asam Lemak)
Jenuh (%)
Tak Jenuh (%)
Kelinci
39
61
Ayam
34
66
Itik
30
70
Kambing
61
39
Domba
59
41
Sapi
50
50

Tabel Kadar Gizi Daging Kelinci dibandingkan dengan Ternak Lainnya

Jenis Daging
Protein (%)
Lemak (%)
Kadar Air (%)
Kadar Kalori (%)
Kelinci
20,8
10,2
67,9
7,3
Ayam
20,0
11,0
67,6
7,5
Anak sapi
18,8
14,0
66,0
8,4
Kalkun
20,1
28,0
58,3
10,9
Sapi
16,3
22,0
55,0
13,3
Domba
15,7
27,7
55,8
13,1
Babi
11,9
40,0
42,0
18,9


      D.   Beternak Kelinci
Ø  Tips-tips memelihara kelinci yang baik:
·         Membeli kelinci minimal 2 bulan, jangan kurang dari 2 bulan.
·         Kandangnya harus 2x lebih besar dari kelincinya.
·         Kandangnya harus bersih dan selalu dirawat.
·         Memandikan kelinci sebulan 2x dapat menjadikan kelinci terlihat bagus bulu-bulunya.
·         Makanan kelinci boleh sayur-sayuran, tetapi jangan sayuran segar (fresh) karena kadar airnya tinggi, kangkung juga mengandung gas yang tinggi menyebabkan kelinci mudah kembung. Kalau sudah kembung biasanya kelinci cepat mati.
·         Makanan berupa pelet juga boleh diberikan untuk kelinci.
·         Memberi makan kelinci sebaiknya 3x sehari, karena kelinci aktif dimalam hari tambahkan sedikit porsinya untuk dimalam hari.
·         Kelinci boleh minum, apalagi kalau makannya pelet itu harus diberi minum karena kalau tidak, ia tidak ada asupan minum. Semua binatang butuh minum.
·         Sisir bulu kelinci agar tidak menggimbal dan terlihat bagus.
·         Jika kuku keiinci sudah panjang, boleh digunting.
·         Biarkan kelinci bermain diluar kandang, karena itu bisa membuat kelinci senang dan sehat.
Ø  Persaratan Lokasi
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara bising dan terlindung dari predator.
 Ø  Pedoman Teknis Budidaya Kelinci
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
  1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
    Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
 Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
    1. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
    2. Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
    3. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).
      Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.
  1. Pembibitan
    Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.
 Pemilihan bibit dan calon induk
    1. Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
    2. Perawatan Bibit dan calon induk
      Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
    3. Sistem Pemuliabiakan
      Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
      1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
      2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
      3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
        perpaduan 2 keunggulan bibit.
    4. Reproduksi dan Perkawinan
      Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
      hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
    1. Proses Kelahiran
      Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
  1. Pemeliharaan
    1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
      Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
    2. Pengontrolan Penyakit
      Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
    3. Perawatan Ternak
      Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.
    4. Pemberian Pakan
      Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
    5. Pemeliharaan Kandang
      Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit
      dibersihkan dengan kreolin/lysol.
     E.     Jenis-jenis Penyakit dan Penanggulangannya
Ø  Luka
Penyebab : macam luka disini karena digigit tikus, kucing , anjing atau terkena benda tajam lainnya.
 Pencegahan : tempatkan kelinci pada tempat yang aman dari gangguan predator (tikus, kucing atau anjing dan benda tajam).
 Pengobatan : bersihkan luka dengan air hangat , cukur bulu sekitar  luka. Untuk mematikan bakteri pada luka menggunakan rivanol atau garam. Kemudian diberikan obat merah/betadine dengan merata.
Ø  Radang Mata ( Kornea Mata )
 Penyebab : infeksi karena kornea mata terkena benda tajam dan kekurangan vitmin A sehingga berakibat tekanan pada gigi yang berakibat mata berair
 Pencegahan : Pastikan kelinci berada pada kandang yang aman dan nyaman dari benda tajam, cek kualitas rumput sebelum dikasihkan ke kelinci (pastikan rumput yang aman untuk dikosumsi)
 Pengobatan : Pemberian obat yang mengandung Cephalexin Sismetik atau Cephalonium Topical, Obat salep mata topical.
Ø  Tungau Telinga ( telinga berkerak dan bau )
 Penyebab : Telinga muncul kerak bewarna coklat dan cairan berbau yang ditandai sebelumnya muncul bintik merah muda dan kelinci menggaruk-garuk telinga terus. Penyait ini dapat cepat menular dikarenakan binatang kecil yang namanya tungau
 Pencegahan : (1) Pastikan kandang bersih, tidak becek dan lembab , (2) Tempat pakan dan minum harus bersih , pakan berair mudah menimbulkan tungau, (3) Kurangi kepadatan kandang koloni, (4) Pisahkan kelinci sakit supaya kelinci yang sehat supaya tidak tertular
 Pengobatan : bersihkan telinga dengan air hangat dengan kain bersih dan oleskan minyak kelapa yang asli jangan bekas , atau obat lain dapat memakai pinisilin , atau antibiotik yang model injek ( lihat label " obat dan vitamin kelinci ")
Ø  Jamur Kulit
 Penyebab : jamur di tandai pada kulit berwarna bintik - bintik merah dan bulu menebal kusut. Hal ini dikarenakan kandang yang kotor.
 Pencegahan : Kandang harus bersih.
 Pengobatan : Dibersihkan bagian yang terkena jamur dan cukur bulunya. sebelum dikasih obat salep kulit yang luka sebaiknya diobati dengan obat merah/yodium
Ø  Bisul
Penyebab : Darah kotor yang tersumbat atau infeksi kulit berupa benjolan yang membesar didalmnya berisi nanah dan terasa panas.
 Pencegahan : Kebersihan kandang , tempat makan dan minum menjadi syarat mutlak.
 Pengobatan :( 1 ) Tumbuk beberapa daun sosor bebek, saring airnya dan dicampur madu diminumkan, ( 2 ) cara ke dua ;daun lidah buaya dikupas kulitnya, dilumatkan tambah sedikit garam dan ditempelkan pada bisul , ( 3 ) cara ketiga ;bila cukup matang, bedah secara pelan-pelan sampai darah kotor keluar dan berikan obat merah
Ø  Tengeng ( Kepala kelinci miring/bengkok sebelah karena saraf )
 Penyebab : ( 1 ) karena radang telinga ditandai dengan nyeri, demam, hilangnya pedengaran, telinga mendenging dan pusing , ( 2 ) kuman yang menyerang saraf kelinci . Dua hal itu berakibat kehilangan keseimbangan kepala, goncangan kepala secara tiba-tiba dan kekurangan makan.
 Pencegahan : Memberi pola makan yang baik.
 Pengobatan : Pemberian antibiotik sesuai takaran.
Ø  Kanibal ( induk kelinci memakan anaknya yang baru dilahirkan )
 Penyebab : (1) Kurang amannya kandang dari gangguan tikus,kucing, anjing atau banyak dikunjungi orang, (2) Pola makan yang buruk dimasa kehamilan hingga melahirkan. Dua hal diatas dikarenakan induk kelinci merasa cemas dan takut kalau anaknya setelah lahir tidak bisa hidup dengan baik atau anak kelinci tidak aman
 Pencegahan : (1) Kandang induk hamil dibauat min ukuran 60 x 70 cm , dan kotak melahirkan dibuat ukuran 30 x 30 cm , (2) Pakan standar dan bergizi, (3) Air minum selama kehamilan, melahirkan dan menyusui harus terjamin , jika perlu tambah vitamin , (4) Kandang aman dari ancaman tikus, kucing, ular maupun anjing, (5) Induk hamil yang mau melahirkan hindarkan terlalu banyak dikunjungi orang banyak, kecuali yang merawat tiap hari , (6) kebersihan kandang terjamin.
Ø  Stres
 Penyebab : (1) Kelinci sakit tanpa pengobatan, (2) Lingkungan yang berisik misal : berisik kendaraan, suara anjing gagak, banyaknya manusia , (3)Kelinci tidak diberikan kasih sayang / dielus-elus, (4) kandang kelinci sempit atau koloni kelinci terlalu banyak, (5) Pakan dan minum kualitasnya buruk , (6) Suhu dibawah 15 derajat atau diatas 26 derajat, (7) Perjalanan jauh tanpa perhatian
 Akibat Stres : Kelinci mengalami gagal jantung/kematian langsung, asam lambung, sakit gigi, metabolisme karbohidrat pada usus terganggu, gagal hati/kematian langsung
 Pengobatan : (1) Berikan Analgesik /penghilang rasa sakit, (2) berikan belaian kasih sayang dan jauhkan gangguan dari tikus, kucing, anjing atau kunjungan banyak orang, (3) Hindarkan lampu terang, sinar matahari dan bau menyengat, berikan ketenangan, (4) Berikan rumput yang berkualitas bagus.
Ø  Radang Payudara ( Mastitis )
 Penyebab : Hal ini ditandai dengan peradangan/pembengkakan pada payudara dengan warna kebiru-biruan ,tidak nafsu makan, pandangan hampa dan demam sampai 40 derajat lebih . Penyebabnya karena bakteri yang merusak jaringan puting susu, bakteri ini muncul karena kebersihan kandang dan kotak anak kelinci kondisinya buruk
 Pencegahan : Kebersihan kandang dan kotak kelinci syarat mutlak yang harus dipenuhi
 Pengobatan : (1) Bersihakan puting dengan air hangat, lap dengan cairan alkohol atau rivanol, pemberian obat disaat pagi hari dan pisahkan dengan anaknya , dan masukkan kembali pada saat sore hari , ( 2 ) pemberian anibiotik sesuai dengan takarannya
Ø  Penyakit koksidiosis
Salah satu kendala beternak kelinci yaitu penyakit koksidiosis, merupakan penyakit yang menyerang kelinci terutama umur muda (5-8minggu) sedang kelinci dewasa cenderung karier. Pada kelinci terdapat dua bentuk koksidiosis, yakni koksidiosis intestinal dan koksidiosis hati.Mortalitas 50 sampai 100%. Kasus banyak bersifat subklinis. Pada kasus klinis gejala yang nampak adalah: pembesaran abdomen, nafsu makan menurun, berat badan menurun, ikterus dan mencret. Pada kesempatan ini akan memaparkan etiologi, siklus hidup dan upaya penanggulangannya.
Ø  Kembung
Penyakit ini sering menyerang anakan dibawah 2 bulan dan indukan yang hamil atau menyusui, apabila tidak ada penaganan yang cepat akan berakibat pada kematian.
Beberapa penyebab terjadinya kembung antara lain :
1. Kelinci mengalami asam lambung dan gas masuk ke dalam perut dan tidak bisa dikendalikan
2. Peralihan musim, dimana kelinci mengalami perut kosong
3. Pola makan tidak teratur dan kekurangan air minum
4. Perjalanan jauh yang menimpa anakan kelinci umur dibawah 2 bulan ,tanpa perhatian dalam makanan
5. Stress akibat kalah dominasi dari kelinci lain, ini akibat kelinci dalam kolono dengan ukuran dan usia yang berbeda sehingga kelinci yang kalah bersaing dalam makan berpotensi terjadi kembung
Kelinci yang kembung kelihatan malas makan dan cuek dengan lingkungan sekitar, tatapan mata kosong kedepan ,kaki depan menjulur kedepan , badan membungkuk dan perut membesar dengan kepala-kepala bergerak-gerak menahan sakit. Bila kembung semakin akut biasanya gigi bunyi gemertak karena menahan sakit.
Ada 2 hal yang perlu diperhatiakn dalam melihat kelinci kembung, agar tidak salah pengobatannya :
1. Kelinci kembung terkandang ditandai berak/mencret cair bewarna biru kehijauan dan bau. 2 hari berak hilang dan biasanya kiata beranggapan bahwa kelinci sembuh dari mencret, tapi tiba-tiba perut kelinci menggelembung besar
2. Kelinci kembung tanpa ditandai berak/mencret bahkan seharian kelinci tidak keluar kotoran dan tiba-tiba perut menggelembung/membesar.
Pengobatan untuk penyakit kembung :
1. Untuk tindakan darurat sebaiknya memberikan pupus jambu, pupus pisang disertai garam secukupnya
2. Untuk secara oral kita dapat menggunakan arang batok kelapa
3. Pemberian antibiotik anti stess dengan merk Introvit, Enrofloxacin ( contoh norit )
Ø  Diare
Penyakit ini sering kita sebut mencret. Kelinci yang mengalami mencret dapat sembuh dan dapt juga mengalami kematian. Apabila kita tidak menangani secara tepat maka akan berakibat pada kematian pada kelinci. Agar kita tepat dan cepat bertindak menangani penyakit ini, kita harus mengetahui jenis diare/mencret yang dialami pada kelinci.
Ada beberapa jenis daire yang sering menyerang kelinci :
1. Diare Biasa dengan kotoran normal dan konsisten
 Gejala : kotoran normal dan tidak dimakan kelinci dengan kondisi fases keras dan kondisi kelinci selera makannya bagus.
 Penyebab : Kegemukan, sakit gigi, Rematik, Radang sendi, penyakit kulit disekitar selakangan.
2. Diare biasa dengan kotoran lembut, cair dan konsisten
 Gejala : kotoran lembut tidak dimakan dengan kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci bagus.
 Penyebab : Perubahan makanan, tidak ada serat makan, pakan terlalu berair, stress.
3. Kokidiasis
 Gejala : kelinci mengalami diare bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi banyak. Hal ini berakibat kelinci jadi pendiam, berat badan menurun.
 Penyebab : parasit eimera , parasit ini muncul dikarenakan tempat yang sesak, kotor dan lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan . Kelinci yang terinfeksi mengalami Oosista ( ini menyerang anakan kelinci diatas 21 hari dikarenakan kandang yang jorok pada waktu penggantian musim )
 Pencegahan : (1) Kandang harus bersih dari kotoran sekecil apapun, (2) Kandang tidak boleh kotor, basah dan lembab pada musim kemarau, (3) Pindahkan kelinci ke kandang yang lain dan kandang diberi vaksin setiap sudut sampai bersih
 Pengobatan : (1) Untuk kelinci yang nafsu makannya baik, berikan obat sulpha khususu hewan dan berikan makanan yang bergizi , (2) Obat pediatric suspensian produk trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis, (3)Obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh. Tumbuk daun-daun tersebut dan peras , diambil airnya dicampur dengan garam dan madu dengan air hangat. Berikan secara oral ke mulut kelinci dengan suntikan ( tanpa jarum)
4. Mucoid Enteropathy
 Gejala : tidak ada fases keras , diare dan lendir bercampur, tidak ada fases yang keluar pada tahap berikutnya. Ciri-cirinya : perut kembung, badan membungkuk, pediam dan perut bersuara gemerutuk
 Penyebab : kelinci mengalami stress karena kondisi lingkungan yang tidak baik, udara terlalu panas, peralihan cuaca yang mendadak, perjalanan jauh, ancaman hewan buas, dan kelinci kalah dominan di satu kandang koloni. Kasus ini sering menimpa kelinci dibawah 2 bulan dan indukan kelinci yang menyusui.
 Pengobatan : Sebelum terjadinya penyakit ini alangkah baiknya dilakukan pencegahan terlebih dahulu. Untuk pengobatan baiknya dilakukan pengobatan secara alami seperti penanganan kokidiasis atau juga seperti penanganan penyakit kembung.
Ø  Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
 Ø  Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
Ø  Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur.
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
Ø  Pilek
Penyebab: virus.
Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
Ø  Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida.
Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
Ø  Berak darah
Penyebab: protozoa Eimeira.
Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
F.  Panen dan Pasca Panen
   Ø  Panen
  1. Hasil Utama
    Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu
  2. Hasil Tambahan
    Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk
3.      Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.

·         Cara Memegang Kelinci yang Salah

              Cara memegang kelinci yang salah

Sebagian orang beranggapan, untuk memegang kelinci adalah dengan memegang telinganya. Telinga kelinci yang panjang membuat sebagian orang berasumsi bahwa telinga tersebut memang diperuntukkan untuk dipegang. Namun, cara ini adalah cara yang tidak benar. Telinga kelinci memiliki banyak pembuluh darah halus yang akan mudah putus jika dilakukan penarikan. Jika hal ini terjadi, maka ini akan sangat menyakiti kelinci tersebut. Dan, jika cara ini dilakukan berulang-ulang, maka tentunya ini adalah bentuk penyiksaan dan akan mengakibatkan kematian pada seekor kelinci.
·         Cara Memegang Kelinci yang Benar

Cara memegang kelinci yang benar

·         untuk kelinci anakan/kelinci kecil, dapat dilakukan dengan satu tangan yakni dengan memegang bagian perutnya secara hati-hati.
·         sedangkan untuk kelinci jenis sedang, dapat dilakukan dengan dua tangan dimana satu tangan memegang tengkuknya dan tangan satu lagi memegang bagian bawahnya.
·         untuk kelinci jenis besar/giant, dilakukan dengan cara dibopong, dimana satu tangan tetap memegang bagian tengkuk kelinci tersebut. Cara ini harus dilakukan dengan hati-hati, terutama untuk kelinci yang kurang penurut, sebab bisa saja kelinci berontak dan mencakar tangan.
   Ø  Pascapanen
  1. Stoving
    Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus. Pemberian minum tetap .
  2. Pemotongan
    Pemotongan dapat dengan 3 cara:
    1. Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih.
    2. Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara ini kurang baik.
    3. Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.
  3. Pengulitan
    Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci digantung.
  4. Pengeluaran Jeroan
    Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.
  5. Pemotongan Karkas
    Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki
    belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-52%.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kelinci merupakan salah satu hewan yang digemari, karena keimutannya, jenisnya, dan juga bulunya. Selain untuk peluang bisnis dan penelitian manfaat kelinci untuk kesehatan juga sangat banyak, antara lain:
1. Menurunkan kolesterol
2. Mengobati penyakit jantung
3. Untuk Diet
4. Untuk mengobati berbagai macam capek.
5. Dapat mengatasi kemandulan
6. Meningkatkan kesuburan
7. Obat asma dll

B.    Saran
Kami adalah insan yang mempunyai sifat lemah dan bodoh mungkin banyak sekali kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini, maka kami minta kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar kami bisa mengetahui letak kesalahannya


DAFTAR PUSTAKA